Sabtu kelabu dimana hujan datang secara terus menerus membuat aku bete karena gak bisa kemana-kemana. Waktu dihabiskan dengan bebersih kamar dan tidur siang. Tapi untungnya sore udah reda ujannya, langsung dey aku melucur ke salah satu mall terdekat diwilayah Kuningan. Muter-muter kesana kemari sampai aku melabuhkan kaki aku di Gramed, muter-muter ke novel-novel terjemahan, quran-quran. Awalnya aku kesana mau membeli Quran Beludru Wanita penerbit Sahabat Pena ternyata udah sold out. Kecewa dey L Tapi terobati kok setelah aku berpindah ke buku Best Seller, ihh ada buku Dan Brown The Lost Symbol. Akupun langsung membelinya, dan aku mendapatkan souvenir cantik gantungan kunci The Lost Symbol.

The Lost Symbol ini memakai tokoh utama di Da Vinci Code and Angels n Demons, Robert Langdon, dimana setting lokasi untuk buku kali ini di Wasington DC. Undangan ceramah di Gedung US  Capitol, Washington, DC, berubah menjadi undangan kematian. Mal’akh meletakkan simbol Tangan Misteri yang dibuat dari penggalan tangan Peter Solomon, sahabat dan mentor Langdon, sekaligus tokoh penting Persaudaraan Mason. Mal’akh meminta Langdon memecahkan kode-kode kelompok rahasia Mason yang melindungi sebuah lokasi di Washington, DC. Lokasi penyimpanan kebijakan tertinggi umat manusia, yang konon akan membuat pemegangnya mampu mengubah dunia. Benda kramat ini dititipkan oleh Peter Solomon belasan tahun yang lalu kepada Robert Langdon yang diketahui oleh Mal’akh. Katherine Solomon sang ilmuwan neoretic yang pintar, cantik, dan langsing, yang akan dihabisin nyawanya oleh Mal’akh karena menciptakan temuan-temuan yang bisa mengguncangkan dunia.

Dan Brown emang pintar membuat aku ingin terus membaca halaman demi halaman. Tapi apa daya, cerita-cerita yang rumit bagi saya sehingga membuat otak aku menjadi capek. Padahal niatnya weekend ingin mengistirahatkan otak setelah 5 hari bekerja. Itulah sepenggal cerita yang saya mengerti, karena saya baru membaca sampai Bab 25. 😀